Kamis, 11 April 2013

Risiko gagal Ginjal

Risiko gagal Ginjal

Jangan anggap enteng jika Anda mendadak loyo, terasa gatal di bagian tubuh dengan lokasi tak jelas, dan sebagian tubuh mengalami bengkak. Bisa jadi Anda mengalami gagal ginjal. Cegah penyakit ini sebelum terpaksa menjalani cuci darah atau transplantasi.

Gagal ginjal adalah suatu penyakit ketika fungsi organ yang mirip kacang polong berwarna merah gelap ini mengalami penurunan. Dr dr Budiman SpPD, staf Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, mengungkapkan ada beberapa fungsi ginjal. Pertama, sebagai sintesis hormon, yaitu mengatur tekanan darah dan stimulasi produksi eritrosit (eritropoitin).

Kedua, mengatur keseimbangan asam basa melalui pengeluaran urine yang asam atau basa. Ketiga, mengatur keseimbangan air dan mineral atau mengontrol intake dan sekresi air dan mineral seperti natrium, kalsium, kalium, dan klorida. Keempat, sebagai ekskresi bahan-bahan produk buangan, seperti urea, asam urat, sulfat, dan kreatinin.

Dalam dunia medis, ada dua macam gagal ginjal, yaitu akut dan kronis. Gejala ginjal akut ditandai dengan bengkaknya bagian mata dan kaki, punggung terasa nyeri, demam, sulit kencing, bahkan kencing darah.
Adapun gejala sakit ginjal kronis ialah badan terasa lemas, tidak ada tenaga, mual dan muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal-gatal, napas terasa sesak, muka pucat, dan kelainan urine. “Apabila sudah terjadi gejala seperti itu, penderita harus langsung ke dokter dan melakukan pemeriksaan labroratorium,” ujar Budiman.

Ketika berobat, secara umum dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan. Bila benar-benar terjadi kegagalan fungsi ginjal, akan dilakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal.

Guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium, akan dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan urine. Dalam kasus-kasus tertentu, tim medis akan memasang selang kateter ke dalam kantong urine.
Bila diperlukan, dilakukan pengambilan gambar struktur ginjal dengan CT (computed tomography) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans dan tindakan biopsi, yaitu pengambilan contoh jaringan ginjal.

“Penyakit gagal ginjal tersebut sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia,” ujar Budiman.

Penyebab Gagal Ginjal
Penyakit gagal ginjal biasanya disebabkan beberapa penyakit serius yang secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ yang ukuran panjangnya berkisar 10-13 sentimeter dan ketebalan 5 – 7,5 sentimeter.
Ada beberapa jenis penyakit yang bisa berdampak kerusakan ginjal, di antaranya tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan sumbatan pada saluran kemih. Penyakit sumbatan saluran kemih seperti batu, tumor, dan penyempitan juga menjadi penyebab gagal ginjal. Gagal ginjal juga bisa disebabkan oleh kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik.

Dari sekian jenis penyakit penyebab, diabetes mellitus penyebab paling besar. Menurut Budiman, 45 persen penderita gagal ginjal disebabkan oleh diabetes mellitus, 28 persen oleh tekanan darah tinggi, 9 persen oleh glomerulonephritis, dan 18 persen penyakit lainnya.

Berdasarkan data United States Renal Data System (USRDS) 2001, 45 persen penderita gagal ginjal disebabkan oleh diabetes mellitus. Pasalnya, diabetes mellitus termasuk penyakit yang paling cepat merusak fungsi sel. Sebanyak 20 – 30 persen pasein diabetes mellitus tipe 1 dan 2 mengelami nefropati diabetic, yaitu gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Diabetes mellitus telah menjadi penyebab gagal ginjal stadium akhir dan menyebabkan satu pertiga penderitanya menjalani hemodialisis.

Kendati demikian, menurut Budiman, tidak semua penderita diabetes mellitus akan menderita gagal ginjal. Faktor utama penderita diabetes mengalami gagal ginjal adalah genetik dan kurang mengontrol kadar tekanan gula darah. Semakin sering mengontrol kadar gula darah, kemungkinan terserang gagal ginjal akan berkurang.

Mekanisme diabetes mellitus dalam merusak ginjal diawali dengan tingginya gula darah hingga bereaksi dengan protein yang pada akhirnya mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk glomerulus. Alhasil, penghalang protein jadi rusak dan terjadi kebocoran protein ke urine.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan deteksi dini dengan cara mengukur kadar mikroalbuminuria yang merupakan early warning system gangguan ginjal. Protein urine ini merupakan eksresi protein albumin nan berlebih, dicairkan dengan albumin exretion rate 30 – 300 mg/24jam, atau bisa diukur dengan rasio albumin kreatinin yang bersarnya 2,5-35 mg/mmol pada pria, dan 3,5 hingga 35 mg/mmol pada wanita.

Mikroalbuminuria diasosiasikan dengan terjadinya perkembangan protesinuria sebesar 60 – 80 persen. Jika itu tidak dikontrol, dapat berakhir dengan gagal ginjal. Namun jangan khawatir. Gagal ginjal dapat dicegah dengan cara menjaga gula darah dalam ambang batas normal.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kontrol ketat terhadap gula darah dapat mengurangi risiko mikroalbuminuria sampai sepertiga. Studi lain juga mengatakan bahwa kontrol yang ketat bisa menurunkan kadar mikroalbuminuria. * faisal chaniago Sumber: Koran Jakarta, Tgl. 7 Agustus 2011

Selasa, 09 April 2013

Batu Ginjal — Bagaimana Terjadinya ?

Batu Ginjal — Bagaimana Terjadinya ?


Batu Ginjal
Batu ginjal disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu yang menjadi demikian besar yang melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung banyak garam dalam bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan. Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.

Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal. Baik itu berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh. Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri, jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah kecil. Mineral menarik partikel dari luar dan membungkusnya. Pada saat batu bertambah besar, bagian permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan kemudian bertambah besar.

Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski akan menimbulkan rasa sakit. Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan, atau dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam prosedur yang disebut ultrasonic lithotripsy.

Sumber: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:


Penyebab Penyakit Ginjal

Beberapa hal yang menyebabkan penyakit ginjal


Ginjal adalah salah satu alat pengeluaran (ekskresi) di dalam tubuh, berbentuk seperti kacang yang fungsinya menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Jika ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya akan berakibat fatal terhadap tubuh, dan dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah penyakit gagal ginjal. Untuk dapat mencegah terjadinya penyakit ginjal pada tubuh kita, maka kita perlu tahu hal apa saja yang dapat menyebabkan serta jenis penyakit ginjal tersebut.

Jenis penyakit ginjal di bagi dua yaitu penyakit gagal ginjal akut dan penyakit gagal ginjal kronik masing-masing jenis memiliki penyebab yang berbeda berikut penjelasan lengkapnya:

Penyebab Penyakit Ginjal Akut
Penyebab Penyakit ginjal akut dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
  1. Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh:
    • hipovolemia (volume darah yang kurang), misalnya karena perdarahan yang hebat.
    • Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare, berkeringat banyak dan demam.
    • Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan.
    • Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebihan berupa urin.
    • Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah ginjal.
  2. Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal.
    • Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan peradangan dan merusak ginjal.
    • Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.
    • Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang hebat.
    • Multiple myeloma.
    • Peradangan akut pada glomerulus, penyakit lupus eritematosus sistemik, Wegener’s granulomatosis, dan Goodpasture syndrome.
  3. Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.
    • Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan ginjal menjadi tidak berfungsi lagi.
    • Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing.
    • Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.
    • Batu ginjal

Penyebab Penyakit Ginjal Kronik
Penyebab penyakit ginjal kronik biasanya disebabkan oleh beberapa penyakit serius, dimana akan berdampak secara perlahan-lahan terhadap kerusakan dari organ ginjal Anda. Beberapa penyakit yang berperan menjadi penyebab penyakit gagal ginjal adalah:
  • Hypertensi atau penyakit tekanan darah tinggi. Penyakit darah tinggi yang sudah tidak terkontrol, akan merusak pembuluh darah dan nefron yang ada didalam ginjal. Dimana nefron yang rusak ini tidak bisa lagi untuk melakukan tugasnya menyaring semua limbah, natrium dan kelebihan cairan dari darah. Dengan adanya kelebihan cairan dan natrium yang ada didalam aliran darah anda maka akan memberikan tekanan ekstra pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan meningkatkannya tekanan darah anda hingga berlebih. Dengan adanya tekanan darah yang berlebihan inilah yang menjadi factor utama penyebab penyakit gagal ginjal.
  • Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
  • Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
  • Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
  • Menderita penyakit kanker (cancer)
  • Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • Adanya kerusakan sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Demikian tentang beberapa penyebab penyakit ginjal. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://sip-online.blogspot.com tgl. 30 November 2012

Available at: Obatpropolis.com 

Baca juga artikel berikut:

Propolis Stop Cuci Darah Gagal Ginjal

Propolis Stop Cuci Darah Gagal Ginjal


Adhitya Tri Wardhana kejang, seluruh badan kaku, dan lemas. Ternyata itu gejala gangguan fungsi ginjal sehingga mesti cuci darah.

Acara liburan kelulusan sekolah di Bali pun riuh, guru dan teman-teman yang tengah asik bermain panik. Mereka membawa Adhitya yang saat itu berusia 16 tahun ke rumahsakit. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan fungsi ginjal Adhitya positif turun. Di tubuhnya terdeteksi penumpukan sisa metabolisme protein dan kekurangan elektrolit. Itulah sebabnya dokter memberi suntikan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Kondisi kesehatan yang tidak bagus memaksa Adhitya mengakhiri liburannya lebih cepat dan pulang ke Surabaya, Jawa Timur. Wiwik Sudarwati MPd, ibunda Adhitya, tidak percaya jika ginjal anaknya bermasalah. Waktu berangkat ke Bali, Adhitya masih segar bugar. Tetapi kok tiba-tiba sakit,” kata ibu 3 anak itu. Oleh karena itu Wiwik kembali membawa Adhitya ke Rumahsakit Sint Vincentius a Paulo (sohor dengan nama RKZ atau oomsch Katholiek Ziekenhuis), Surabaya. Hasil diagnosis dokter sama saja: bungsu tiga bersaudara itu mengalami gangguan fungsi ginjal.

Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi obat-obatan dan mengecek kesehatan sebulan sekali. Beraktivitas berat pun terlarang. Menu makanannya juga diatur. Adhitya menghindari konsumsi makanan berprotein tinggi. Tujuannya supaya ginjal tidak bekerja terlalu berat dalam membuang sisa-sisa metabolisme protein.  Adhitya hanya boleh mengkonsumsi protein 40 g sehari, kata Wiwik

Cuci Darah
Hampir 3 tahun Adhitya hidup di bawah pengawasan dokter. Selama itu ia tidak mengalami keluhan sakit. Namun,menjelang pelulusan SMA, kesehatan pria yang kini berusia 22 tahun itu drop. Saat itu ia mengikuti banyak kegiatan bimbingan belajar sehingga sering pulang malam dan pola makanan pun tidak terkontrol. Akibatnya, Adhitya kembali menginap di rumah sakit.

Dokter mendiagnosis positif gagal ginjal. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kreatinin dalam darah tinggi mencapai 12 mg/dl, kadar normal 0,6—1,2 mg/dl. Solusinya cuci darah 2 kali sepekan. Saat ini biaya sekali cuci darah berkisar Rp800.000. Namun, keluarga memutuskan Adhitya untuk mengkonsumsi obat-obatan. Pilihan itu ternyata berisiko tinggi.

Buktinya berselang 2 hari setelah menolak saran dokter, Adhitya kembali menjalani pemeriksaan darah. Hasilnya, kadar kreatinin semakin melonjak, 15 mg/dl . Dokter mengingatkan lagi untuk segera cuci darah. Bila dibiarkan, kreatinin akan meracuni organ tubuh lain. Dokter juga memberikan opsi lain, yaitu transplantasi ginjal. Salah satu dari orangtua Adhitya harus rela menyumbangkan ginjal kepada sang anak. Biayanya mencapai Rp400-juta, ujar Wiwik.

Menurut dr Sidi Aritjahja, dokter di Yogyakarta, gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal menyaring dan mengeluarkan zat-zat racun, seperti kreatinin, dari tubuh sehingga menumpuk dalam darah. Kadar kreatinin tinggi menandakan organ yang mirip seperti biji kacang merah itu gagal bekerja. Kondisi itu berbahaya karena bisa meracuni organ tubuh lain. Oleh sebab itulah penderita gagal ginjal harus menjalani cuci darah. Kali ini, Adhitya manut terhadap saran dokter. Ia dirawat-inap dan melakukan cuci darah rutin 2 kali sepekan. Setelah 18 hari menginap di rumahsakit, dokter mengizinkan Adhitya pulang. Namun, setiap 5 hari sekali ia harus kembali untuk cuci darah. Selain itu ia juga harus tetap menjaga menu makanan supaya pencernaannya tidak memberatkan kerja ginjal.

Propolis
Pada pertengahan 2007, Wiwik bertemu salah satu rekannya, Baktiono. Ketika itulah Baktiono menyarankan kepada Wiwik agar memberikan propolis untuk mengobati Adhitya. Menurut Baktiono konsumsi propolis bagus untuk meringankan beragam penyakit. Propolis merupakan produk yang dihasilkan lebah Apis cerana dan Apis mellifera. Jika madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Menurut Ir Hotnida CH Siregar MSi, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan.

Tertarik dengan saran itu, Wiwik lantas membeli 1 botol propolis. Ia kemudian menyuruh Adhitya mengkonsumsinya 3 kali sehari sebelum makan. Dosis sekali minum 1 sendok makan propolis yang dicampurkan dalam 50 cc air. Satu setengah bulan rutin mengkonsumsi propolis, Adhitya melakukan cek darah. Hasilnya positif, kadar kreatin turun di bawah 10 mg/dl. Menurut dokter yang memeriksa kadar kreatin di bawah 10 mg/dl tidak perlu cuci darah.

Hasil itu merupakan kabar gembira bagi Adhitya dan keluarga. Bahkan setahun rutin mengkonsumsi propolis, ia pun tak pernah lagi diwajibkan untuk cuci darah. Pemeriksaan laboratorium terakhir, pada pertengahan 2008, menunjukkan kadar kreatin turun menjadi 4 mg/dl. Sejak itu Adhitya rutin mengkonsumsi propolis sampai sekarang. Selain tak perlu cuci darah, konsumsi propolis juga meningkatkan stamina.
Dulu Adhitya sering lemas dan cepat capai. Sekarang kondisinya lebih energik dan fit. Mahasiswa di Universitas Bhayangkara itu pun leluasa beraktivitas sehari-hari. Dulu ke mana-mana harus diantar, sekarang sudah bisa pergi sendiri; kata Wiwik. Dengan rutin mengkonsumsi propolis, Adhitya kini terbebas dari cuci darah.

Menurut Liu CF, periset di National Taipei College of Nursing, antioksidan propolis mampu melindungi ginjal dari kerusakan parah. Khasiat itu dibuktikan Liu secara in vivo pada hewan percobaan. Ia menguji 2 kelompok tikus yang menderita gagal ginjal akut. Satu kelompok diberi propolis; kelompok lain, tanpa propolis. Sejam setelah pemberian propolis, Liu lalu mengamati tingkat kerusakan ginjal tikus. Hasilnya, kerusakan ginjal kelompok yang tidak mengkonsumsi propolis lebih parah ketimbang kelompok yang mendapatkan asupan propolis. Itu ditandai dengan meningkatnya kadar malondialdehid (MDA) dalam ginjal tikus. Kadar malondialdehid tinggi mengindikasikan terjadinya stres oksidatif yang bisa memicu kerusakan ginjal.

Menurut Prof Dr Mustofa Mkes Apt, periset di Bagian Farmakologi & Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, sifat antioksidan pada propolis lantaran mengandung senyawa flavonoid dan polifenol. Senyawa aktif itu melindungi tubuh dari gempuran radikal bebas penyebab kerusakan sel. Dengan terlindungnya ginjal dari kerusakan parah maka proses regenerasi sel pun bisa lebih mudah berjalan. Adhitya Tri Wardhana merasakan manfaat itu. Ia terbebas dari cuci darah sejak rutin mengkonsumsi propolis.
(Ari Chaidir/Peliput: Rosy Nur Apriyanti)

Propolis dipanen dari sarang lebah Rosy Nur Apriyanti
Khasiat antioksidan propolis melindungi ginjal dari kerusakan parah Ari Chaidir
sumber : http://www.trubus-online.co.id/trindo3/index.php?option=com_content&view=article&id=4478:stop-cucidarah&catid=115:obat-tradisional&Itemid=506

Available at: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:

Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal

Penyakit Ginjal. Dengan berat hanya sekitar 150 gram atau sebesar kira-kira separuh genggaman tangan kita, ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.


Menurut ahli ginjal, penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.

Kenali Tanda-Tanda Penyakit Ginjal

Tanda-tanda penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90 persen tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti, tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.

Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal sebaiknya melakukan pemeriksaan dini.

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal, salah satunya yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam air kencing tersebut, maka menunjukkan kelainan dari ginjal.

Atau bisa juga melakukan pemeriksaan darah guna mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika kadar kedua zat itu meningkat, menunjukan gejala kelainan ginjal. Sementara pemeriksaan tahap lanjut untuk mengenali kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.

Langkah Pencegahan Penyakit Ginjal
Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari. “Minum air secara berlebihan justru akan merusak ginjal,” kata Dr.David Manuputty, SpBU dari RSCM Jakarta.

Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.

Sumber: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:

Mengobati Gagal Ginjal Karena Diabetes

Mengobati Gagal Ginjal Karena Diabetes

ABDUL MULKI, Praja Dalam Kebayoran Lama: “Orang tua saya berusia lebih kurang 70 tahun. Beliau menderita diabet akut sehingga merambah ke gagal ginjal dan gangguan penglihatan. Karena gagal ginjal, orang tua saya harus cuci darah seminggu dua kali. Awalnya kakak saya hanya dikasih 2 botol Propolis oleh temannya (Pak Havizd) untuk diteteskan ke mata. Satu minggu kemudian ketika mau cuci darah, ibu saya sudah dapat melihat dengan jelas. Akhirnya kakak saya langsung memesan Propolis dan Melia Biyang untuk Ibu. Alhamdulillah setelah mengonsumsi keduanya secara teratur selama 6 bulan, sekarang ibu saya sudah tidak cuci darah lagi. Fungsi ginjalnya sudah memaik. Yang luar biasa, kedua kaki ibu saya yang luka-luka akibat diabet akut, sekarang sudah sembuh. Terimakasih Melia.



Wakinah alias Ribut, 42 th, Dsn Cibabut Rt 03/07, Ds Jatisari, Kedungreja – Cilacap.

Menderita penyakit Gula (DM) cukup parah dan infeksi di kaki, akibatnya luka yang cukup parah. Dirawat di salah satu RS di Cilacap selama 11 hari, tidak ada kesembuhan yang berarti. Dari pertimbangan keluarga akhirnya dibawa pulang, Perawatan di rumah dengan mengkonsumsi propolis dan Lukanya di tetesi propolis, hingga selama 4 bulan dan menghabiskan 9 Paket propolis, Bu Wakinah sudah bisa jalan kembali dan Gula darahnya berangsur Normal. 



Sumber: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:
 

Gagal Ginjal

Definisi dan Klasifikasi Gagal Ginjal


Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium) dalam darah. Ginjal juga memproduksi bentuk aktif dari vitamin D yang mengatur penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan sehingga membuat tulang menjadi kuat. Selain itu ginjal memproduksi hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah, serta renin yang berfungsi mengatur volume darah dan tekanan darah.

Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Pada kondisi normal, pertama-tama darah akan masuk ke glomerulus dan mengalami penyaringan melalui pembuluh darah halus yang disebut kapiler. Di glomerulus, zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai dan beberapa yang masih terpakai serta cairan akan melewati membran kapiler sedangkan sel darah merah, protein dan zat-zat yang berukuran besar akan tetap tertahan di dalam darah. Filtrat (hasil penyaringan) akan terkumpul di bagian ginjal yang disebut kapsula Bowman. Selanjutnya, filtrat akan diproses di dalam tubulus ginjal. Di sini air dan zat-zat yang masih berguna yang terkandung dalam filtrat akan diserap lagi dan akan terjadi penambahan zat-zat sampah metabolisme lain ke dalam filtrat. Hasil akhir dari proses ini adalah urin (air seni).

Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang meningkat. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Proses penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali (end stage renal disease). Gagal ginjal kronis dibagi menjadi lima stadium berdasarkan laju penyaringan (filtrasi) glomerulus (Glomerular Filtration Rate = GFR) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. GFR normal adalah 90 – 120 mL/min/1.73 m2.

Stadium GFR (ml/menit/1.73m2) Deskripsi
1 Lebih dari 90 Kerusakan minimal pada ginjal, filtrasi masih normal atau sedikit meningkat
2 60-89 Fungsi ginjal sedikit menurun
3 30-59 Penurunan fungsi ginjal yang sedang
4 15-29 Penurunan fungsi ginjal yang berat
5 Kurang dari 15 Gagal ginjal stadium akhir (End Stage Renal Disease)
Sumber: http://gagalginjal.org/info/penyakit-gagal-ginjal.html

Available at: Obatpropolis.com 

Baca juga artikel berikut:

Diet Untuk Penderita Gagal Ginjal

Diet Rendah Protein Untuk Penderita Gagal Ginjal


Diet Rendah Protein diberikan kepada penderita GAGAL GINJAL, dimana jumlah protein yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan ginjal penderita yang dapat dinilai dari pemeriksaan kreatinin klirens.

Tujuan Diet Rendah Protein:

Diet rendah protein bagi penderita mempunyai tujuan sebagai berikut:
  • Memberikan makanan dalam jumlah cukup tanpa memberatkan kerja ginjal.
  • Menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah
  • Mencegah/mengurangi penimbunan garam/air dalam tubuh
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Diet Rendah Protein:
  • Asupan natrium dibatasi, terutama bila disertai hipertensi atau terjadi oedem, sulit/sedikit kencing (ikuti aturan diet rendah garam)
  • Kalori yang diberikan harus mencukupi agar protein dalam tubuh tidak dipakai sebagai sumber energi.
Makanan Yang harus dihindari dalam Diet Rendah Protein:
  • Makanan sumber protein nabati karena mempunyai mutu protein yang lebih rendah bila dibandingkan dengan protein hewani. Contoh: tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedele, dll)
Makanan yang harus dibatasi dalam Diet Rendah Protein

  • Sumber protein hewani seperti daging, ayam, telur,ikan,hati,dan lain-lain
  • Susu dan keju
  • Makanan atau kue yang dibuat dari bahan tersebut di atas.
Makanan yang diperbolehkan dalam Diet Rendah Protein:
  • Buah-buahan
  • Sayur-sayuran
  • Makanan tinggi kalori rendah protein seperti sirop,madu,ubi-ubia-an, kue nagasari, hunkwe, dll.
Tips dalam Diet Rendah Protein:
  • Makanan lebih baik dibuat dalam bentuk kering
  • Bila jumlah urin (air kencing) sehari kurang dari normal, maka perlu membatasi minum.
Sumber:
Penuntun Diet Bag.Gizi RS.Dr.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia

Available at: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:

Diabetes Gara-gara Kurang Tidur

Kurang Tidur Bisa Picu Diabetes


Lagi-lagi sebuah riset terbaru kembali menunjukkan hubungan antara kurang tidur dan risiko diabetes. Dalam penelitiannya, para ilmuwan dari Brigham and Women Hospital di Boston menemukan, jadwal tidur yang tidak konsisten atau kurang tidur dapat meningkatkan resiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Dalam kajiannya, Peneliti memantau 21 orang sehat, yang semuanya tinggal di laboratorium tidur selama hampir enam minggu, di mana siklus tidur, pola makan dan kegiatan semuanya dikontrol oleh peneliti.
Temuan menunjukkan, peserta yang hanya diperbolehkan tidur sekitar enam jam semalam dan mengalami pergeseran siklus tidur/bangun memiliki tingkat gula darah yang lebih tinggi dan proses metabolisme cenderung melambat.

“Tingkat glukosa yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama pada beberapa peserta bisa meningkat menjadi prediabetes,” ungkap peneliti. Temuan ini dipublikasikan pada 11 April 2012 dalam jurnal Science Translational Medicine.

“Ada banyak hal yang berperan terkait hubungan antara kurang tidur dan obesitas atau kegemukan,” kata Dr Vivian Fonseca, kepala endokrinologi dari Tulane University School of Medicine, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Fonseca mengatakan, studi terbaru ini menunjukkan bahwa kadar hormon dalam tubuh seseorang cenderung mengalami perubahan akibat kurang tidur. Hal ini bisa membantu menjelaskan kenapa mereka yang kurang tidur sangat rentan mengalami obesitas.

Tidur dan gula darah

Dalam studi tersebut, peneliti melakukan tes darah untuk mengukur beberapa kadar hormon, termasuk insulin, kortisol (yang berhubungan dengan stres), dan leptin dan ghrelin (yang berhubungan dengan mengatur nafsu makan).

Mereka menemukan bahwa jadwal tidur terganggu menyebabkan penurunan 32 persen jumlah insulin yang dilepaskan di dalam tubuh setelah makan. Insulin adalah hormon kunci dalam regulasi gula darah.
“Penurunan kadar insulin adalah salah satu penjelasan bagaimana gangguan atau kurang tidur dapat menyebabkan diabetes,” kata Lisa Rafalson, seorang profesor pediatri dan kedokteran keluarga dari University at Buffalo.

Rafalson mengungkapkan, peningkatan hormon stres yang selalu membuat tubuh terjaga dapat menimbulkan ketidakseimbangan hormon.

“Insulin tidak dapat melakukan tugasnya secara efisien, sehingga Anda akhirnya mendapatkan glukosa berlebih yang tersisa dalam aliran darah,” katanya.

Sementara dalam temuan terbaru ini, peneliti tidak melihat adanya perubahan tingkat hormon gheriln (yang meningkatkan nafsu makan) pada peserta yang kurang tidur. Padahal beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan, kurang tidur dapat menyebabkan tingkat yang lebih tinggi hormon ghrelin dan leptin yang lebih rendah.

Terkait temuan ini, Fonseca mengatakan, para peneliti perlu mencari tahu apakah ada solusi untuk mencegah kenaikan risiko diabetes selain dengan tidur lebih banyak.

“Kenyataannya adalah banyak orang yang kurang tidur karena pekerjaan mereka. Kita perlu mengidentifikasi apakah ada hal lain yang bisa mereka lakukan untuk memperbaikinya,” katanya. (Sumber : FOX NEWS) --- Sumber: Kompas.com, 12 April 2012

Available at: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:

Propolis Mengobati Diabetes

Propolis Gagalkan Amputasi : Diabetes

“Propolis memperbaiki fungsi kelenjar pankreas dalam memproduksi insulin sehingga menurunkan kadar glukosa darah.”

Mengunjungi kerabat dekat pada pertengahan 2006 berakibat fatal bagi Yatinah. Dengan Kadar gula darah 423 mg/l kakinya tak merasakan kap mesin angkutan kota yang panas. Sesampai di rumah punggung kaki melepuh.

Luka melepuh itu kemudian membengkak berisi cairan. Karena bengkak kian membesar, perempuan berusia 61 tahun itu lantas dibawa ke rumahsakit di Bekasi. Dokter menyayat dan mengeluarkan cairan lalu menjahitnya. Luka sayatan itulah awal derita. Penyakit gula membuat luka tak kunjung menutup. Dalam 3 bulan, luka itu semakin lebar dan dalam.

Meski setiap hari dicuci dengan air hangat dan dikompres, luka tak juga mengecil. Di bulan kelima, lukanya malah mulai bernanah dan menguarkan bau tak sedap. Puncaknya pada awal 2007 luka tembus sampai telapak kaki dan menjadi ganren. Ia pun tak lagi mampu berdiri, apalagi berjalan. Mobilitas perempuan 9 anak itu bergantung pada kursi roda.

Yatinah kerap bolak-balik ke klinik dan rumahsakit untuk memeriksakan lukanya. Perempuan yang hidupnya hanya mengandalkan warung makanan kecil di depan rumah itu mesti merogoh kocek Rp250.000—Rp500.000 setiap periksa. Meski demikian, ganren terus menjalar sampai kulit di sekitarnya lebam menghitam. Maret 2007, lebam kehitaman itu menjalar mendekati pergelangan kaki. “Jika sudah sampai pergelangan kaki harus di amputasi,” kata Yatinah menirukan ucapan dokter. Ia pun hanya bisa pasrah sambil terus mengkonsumsi obat dari dokter.

Propolis Sembuhkan luka diabetes
Pada April 2007, disarankan mengkonsumsi propolis. Yatinah menurut walau ragu. “Dokter di klinik dan rumahsakit dengan obat buatan pabrik terkenal saja tidak bisa menyembuhkan, apalagi suplemen biasa,” katanya. Selama 3 hari ia mengkonsumsi propolis pada pagi, siang, dan malam sebelum tidur. Menurut Yatinah, konsumsi awal rendah itu untuk memberi kesempatan tubuh beradaptasi.

Setelah 3 hari konsumsi, Yatinah merasakan tidak ada reaksi penolakan dari tubuh dan baunya berkurang. Saat itulah ia merasakan lukanya berdenyut, pertanda saraf perasa kembali aktif. Konsumsi pun ditingkatkan konsumsi propolis setiap minum dengan frekuensi tetap. Dua minggu mengkonsumsi, nanah berhenti keluar. Bau tidak sedap pun tidak lagi tercium. Luka di telapak mulai mengering, sedangkan luka di punggung kaki menyempit. Lebam kehitaman di sekitar luka memudar.

Saat itu konsumsi propolis masih dibarengi obat kimia. Setelah obat dokter habis, Yatinah melanjutkan pengobatan hanya dengan propolis. Sebulan setelah konsumsi, giliran luka di punggung kaki mengering bersamaan menutupnya luka di telapak. Dua bulan mengkonsumsi, nenek 17 cucu itu bisa lepas dari kursi roda. Ia kembali bisa berjalan meski agak tertatih. Tak sampai 3 bulan mengkonsumsi, luka mengerikan itu sudah lenyap.

Bukan cuma mengkonsumsi propolis secara oral, Yatinah juga menggunakan salep untuk obat luar. Ia mengoleskan salep mengandung propolis pada ganren di kakinya. Sebelumnya luka dicuci 2—3 kali dengan cairan infus. Cairan infus dipilih lantaran steril. Setelah dibilas dengan cairan madu, barulah salep dioleskan. Cairan madu menggantikan alkohol yang meskipun ampuh mengeringkan luka tapi sakitnya tidak tertahankan.

Propolis bekerja di Dalam dan luar
Menurut dr Hafuan Lutfie, dokter yang meresepkan propolis sejak 2002, propolis bisa bekerja di dalam dan di luar tubuh. Jika dikonsumsi oral, propolis memperbaiki fungsi kelenjar pankreas dalam memproduksi insulin sehingga menurunkan kadar glukosa darah. “Tapi dengan catatan kelenjar pankreas masih berfungsi dan belum rusak total,” katanya. Selain membantu penyembuhan, propolis juga memberi nutrisi sehingga sel bisa beregenerasi. Fungsi itulah yang tidak bisa digantikan obat-obatan medis.

Jika digunakan di luar tubuh, misalnya dioleskan sebagai salep, propolis bisa menyembuhkan ganren dan menghilangkan nanah serta bau. Pasalnya, lem lebah itu bersifat antibakteri. Menurut Hafuan, nanah dan bau adalah sisa pertempuran antara sel darah putih dan bakteri patogen dari udara. Jika bakteri sudah dikalahkan oleh propolis, tidak ada lagi nanah penyebab bau yang terbentuk. Sifat lain propolis dan produk perlebahan lain secara umum adalah membantu pengeringan sehingga tidak dihinggapi bakteri patogen.

Daya menyembuhkan propolis tergantung kepada kadar yang dikonsumsi. Semakin tinggi kadar, semakin ampuh daya menyembuhkannya. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi—misal melebihi 60%—zat itu tidak bisa tercerna tubuh lantaran sifatnya yang liat dan keras. Sebagai produk nonkimiawi, propolis aman dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa efek samping. Toh, Hafuan mengingatkan, selain asupan propolis, penderita diabetes tetap harus menjaga pola makan dan menghindari konsumsi tinggi glukosa serta karbohidrat.

Propolis sebagai Antibakteri
Propolis ampuh memberangus diabetes melitus dan efek sampingnya lantaran kandungan CAPE alias asam kafeat fenetil ester. Penelitian Fuliang dari Universitas Zhejiang, Hangzhou, China, dan Hepburn dari Universitas Rhodes, Grahamstown, Afrika Selatan, membuktikan ekstrak propolis menurunkan kadar glukosa, fruktosamin, malonaldehida, oksida nitrat, oksida nitrat sintetase, trigliserida, sampai kolesterol total dalam darah.

Sementara hasil pengujian Propolis di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPT) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menemukan propolis kaya alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, tanin, dan kuersetin, yang semuanya bersifat antioksidan.  Sumber: trubus-online

Available at: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:

Jumat, 05 April 2013

Risiko Komplikasi Diabetes

Risiko Komplikasi Diabetes
Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.

Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya atherosclerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Atherosclerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes.

Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.

Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke.
Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum). Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).

Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah.

Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.

Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi. Sumber: Medicastore.com

Sumber: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:



Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus Atau Kencing Manis
Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit akibat terganggunya proses metabolisme gula darah di dalam tubuh, sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Kadar gula dalam darah penderita diabetes saat puasa adalah lebih dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200 mg/dl. Sedangkan pada orang normal kadar gulanya berkisar 60-120 mg/dl.

Secara normal karbohidrat dalam makanan yang kita makan akan diubah menjadi glukosa yang selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan insulin. Namun pada orang yang menderita kencing manis atau diabetes mellitus, glukosa sulit masuk ke dalam sel karena insulin dalam tubuh kurang atau tidak ada. Sehingga mengakibatkan kandungan glukosa dalam darah meningkat, dan pada gilirannya dapat menyebabkan akibat yang merugikan. Orang yang menderita Diabetes Mellitus kadar gula dalam darah menjadi sangat tinggi setelah makan dan anjlok bila sedang puasa.

Ada dua tipe diabetes mellitus:
  • DM tipe 1 adalah di mana tubuh kekurangan hormon insulin atau istilahnya Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), dan
  • DM tipe 2 di mana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya atau istilahnya Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).
Gejala Diabetes Mellitus

Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus memiliki gejala awal yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah hingga diatas 160-180 mg/dL. Kadar gula dalam darah yang tinggi akan membuat ginjal membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang akibat banyaknya glukosa yang dikeluarkan melalui air kemih.

Akibatnya, penderita diabetes mellitus sering buang air kecil / kencing (poliuri) dan penderita diabetes juga mudah merasa haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).

Banyaknya glukosa yang ke luar juga menyebabkan penderita penyakit diabetes mellitus seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).

Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan tubuh selama melakukan olah raga. Penderita diabetes mellitus yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.

Faktor-faktor Penyebab
Penyakit Diabetes Mellitus belum diketahui dengan pasti penyebabnya, namun kegemukan atau overweight diduga merupakan salah satu faktor pencetusnya. Penyakit Diabetes yang timbul akibat kegemukan ini biasanya terjadi pada usia lanjut alias umur diatas 40 tahun

Diabetes mellitus dapat disebabkan adanya riwayat keturunan, namun Diabetes bukan 100% penyakit turunan. Penyakit Diabetes dapat dipicu karenan gaya hidup yang buruk. Setiap orang dapat terkena penyakit Diabetes Mellitus, baik tua maupun muda. Waspada bagi anda yang memiliki orang tua yang merupakan pengidap diabetes, karena anda akan juga memiliki bakat gula darah jika tidak menjalankan gaya hidup yang baik / sehat

Penyakit Diabetes Mellitus Bisa Mematikan
Penderita Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus sangat rentan terkena berbagi komplikasi penyakit tubuh lainnya. Hal ini disebabkan kadar gula dalam darah penderita diabetes yang terus meningkat bisa mengakibatkan rapuhnya pembuluh darah dan rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.
Komplikasi kronis Diabetes mellitus meyebabkan penderita mudah terserang penyakit lainnya:
  • 2x lebih mudah mengalami trombosit otak ( pembekuan darah dibagian otak) menyebabkan stroke.
  • 2x lebih mudah mengalami penyakit jantung koroner
  • 7x lebih mudah mengalami gagal ginjal kronis
  • 25x lebih mudah mengalami kebutaan
  • 5 x lebih mudah mengalami gangrene 
Sumber: Obatpropolis.com

Baca juga artikel berikut:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...